Sabtu, 19 November 2011

Bioinformatika dalam Budidaya Perikanan

Bioinformatika dalam Budidaya Perikanan

Bioinformatika merupakan ilmu terapan yang lahir dari perkembangan teknologi informasi dibidang molekular. Bermacam database telah dibuat dan banyak perangkat lunak telah diciptakan. Aplikasi TI dalam bidang biologi/life sciences telah melahirkan bidang Bioinformatika.
Bidang bioteknologi yang bisa dikategorikan sangat maju adalah bidang rekayasa genetika.Akuakultur memegang peranan penting untuk mensuplai kebutuhan pangan khususnya dari hasil perikanan dimasa depan. Perkembangan produksi budidaya perikanan sangat pesat dibanding sektor lainnya. Sehingga rekayasa genetika pada ikan sangat diperlukan karena rekayasa genetik merupakan alternatif pengembangan budidaya perikanan masa depan. Penggunaan makanan pakan untuk ikan hasil rekayasa genetika ikan lebih efisien dibanding ikan alami. Ikan hasil rekayasa tumbuh dua kali lebih cepat dan mengkonversi pakan menjadi massa tubuh 10% hingga 30% lebih efisien daripada ikan alami. Ikan hasil rekayasa juga tidak akan mengancam populasi alami perikanan apabila masuk ke perairan umum karena ikan steril ini tidak dapat bereproduksi.
Modifikasi genetik mengarah pada perubahan genetik organisme yang tidak ditemukan di alam, termasuk hibrida (keturunan orang tua dari spesies yang berbeda). Pengembangan ikan transgenik menggunakan teknik DNA rekombinan untuk memasukkan materi genetik dari satu organisme ke dalam genom ikan atau organisme air lainnya. Pertama, ikan bertelur dalam jumlah besar dan telur lebih mudah dimanipulasi, sehingga memudahkan untuk memasukkan DNA baru ke dalam telur ikan. Kedua, budidaya merupakan salah satu sektor yang memproduksi makanan tercepat, hal ini menunjukkan meningkatnya permintaan produk akuakultur.
Saat ini, ikan telah siap dijadikan hewan hasil rekayasa genetika pertama untuk makanan manusia. Ada empat belas spesies hasil rekayasa genetika untuk meningkatkan pertumbuhan. Spesies ini termasuk beberapa jenis ikan mas, trout, dan salmon, serta ikan lele, Honorius, nila, dan pike. Akibatnya, instansi pemerintah di Amerika Serikat, Kanada, dan Kuba sekarang meninjau proposal untuk komersialisasi ikan rekayasa genetika. Di Cina, para ilmuwan melakukan studi keamanan pangan meminta persetujuan pemerintah untuk memperkenalkan ikan mas transgenik, salah satunya berisi hormon pertumbuhan salmon.

disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah TI (Teknologi Informasi)