Jumat, 16 Desember 2011

tugas analisis jurnal SIG


SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PENGERTIAN DAN APLIKASINYA
1
Anisah Aini
Abstraksi
Sistem Informasi Geografis yang terdiri dari perangkat lunak,
perangkat keras, maupun aplikasi-aplikasinya,  telah dikenal secara
luas sebagai alat bantu (proses) pengambilan keputusan. Sebagian
besar institusi pemerintah, swasta, akademis maupun non akademis
juga individu yang memerlukan informasi yang berbasiskan data
spasial telah mengenal dan menggunakan sistem ini. Perkembangan
ini diikuti oleh membanjirnya produk teknologi SIG di pasar-pasar
Indonesia, demikian cepat arus datangnya produk-produk teknologi
sistem informasi yang multi-disiplin ini sudah sepatutnya juga diikuti
pula dengan kemampuan dalam memahami pengertian sistem, data
dan informasi, sistem informasi, sistem informasi geografis agar bisa
mengimbangi kecepatan perkembangan teknologinya.
Kata Kunci
: Information system, Geographic Information system.
Staff Pengajar STMIK AMIKOM Yogyakarta
1


1.   Pendahuluan
Sistem  Informasi  Georafis  atau
Georaphic Information
Sistem (GIS
) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis
komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan  data yang
memiliki  informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini  meng-
capture
, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,
dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada
kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum
database, seperti
query
dan analisa statistik, dengan kemampuan
visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi
lainya yang membuatnya menjadi berguna  berbagai kalangan untuk
menjelaskan  kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa
yang terjadi.
Sistem ini pertama  kali diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 1972 dengan nama
Data Banks for Develompment
(Rais, 2005).
Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini
setelah dicetuskan oleh
General Assembly dari International
Geographical Union
di Ottawa Kanada pada  tahun
1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut
CGIS (
Canadian GIS
-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan,
menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk
inventarisasi Tanah Kanada (
CLI-Canadian Land Inventory)
sebuah
inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan
Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian,
pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala
1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di
beberapa benua terutama Benua Amerika,  BenuaEropa, Benua
Australia, dan Benua  Asia.
Seperti  di Negara-negara yang lain, di Indonesia
pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan  dan militer.
Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh
sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).


2.  Pembahasan
Sistem Informasi
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu
systema
, yang
mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satau kesatuan
yang tidak terpisahkan (Vaza,2006). Sementara itu menurut Hamalik
(2002 dalam  Zakir 2007) Sistem secara teknis berarti seperangkat
komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan
sistem sebagai  suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagian-
bagian  yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara
dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling
berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersama-
sama.
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem,
sebagai contoh, pesawat terbang  adalah suatu sistem yang terdiri dari
sistem-sistem bawahan seperti mesin, sistem badan pesawat  dan
sistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem tingkat
yang lebih rendah lagi, misal sistem mesin adalah kombinasi dari
sistem karburator, sistem bahan bakar dan seterusnya. Istilah
subsistem digunakan untuk memudahkan  analisis dan
pengkomunikasian.
Berikut ini adalah karakter atau sifat-sifat tertentu yang
dimiliki oleh sistem
Mempunyai komponen
(component).
Suatu  sistem  mempunyai  sejumlah  komponen  yang  saling
berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk suatu
kesatuan.Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.


Batas sistem
(boundary).
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sitem dengan sistem lainya.
Penghubung sistem
(interface).
Penghubung merupakan media antara subsistem dengan subsistem
lainya. Penghubung    memungkinkan sumber-sumber daya
mengalit dari satu subsistem  ke subsistem lainya, dan juga
subsistem -subsistem tersebut dapat berintegrasi membentuk satu
kesatuan.
Masukan sistem
(input).
Sesuatu  yang  dimasukan  ke  dalam  sistem  yang  berasal  dari
lingkungan
Keluaran sistem
(output).
Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke
lingkungan
Pengolahan sistem
(proces).
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang
akan mengubah masukan menjadi keluaran
Lingkungan luar sistem
(environments)
Segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang mempengaruhi
kerja sistem.
Sasaran suatu tujuan
(goal)
Setiap sistem mempunyai tujun. Suatu sistem dikatakan berhasil
jika mengenai sasaran atau tujuan (goal)


Lingkungan luar interface
subsistem
subsistem
Input
pengolah
subsistem
subsistem
output
boundary
boundary
Gambar 1. Karakteristik sistem
Data dan Informasi
Seringkali    istilah  informasi dan data agak rancu karena
kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dan saling
tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-
masing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa
mathematical
dan simbol-simbol  pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam
menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep dan
objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa
adanya
(raw facts)
. Sedangkan informasi adalah data yang


ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John,
1983 dalam Prahasta, 2002).
Pengolahan,
Informasi
Pemrosesan,
Konversi, dll
Data
Gambar 2. Hubungan data dan informasi
Davenport  dan Prusak (1998 dalam Setiarso 2006)
membedakan data dan informasi sebagai berikut:
Data
is a set of discreteobjective facts abaout events
. Sebagai contoh
bila seorang pelanggan datang  untuk membeli buah  jeruk di sebuah
supermarket makan transaksi yang terjadi dapat digambarkanb
sebagian  oleh , yaitu berapa uang yang harus dibayarkan, berapa
kilogram jeruk yang dibeli, namun tidak menjelaskan mengapa
pelanggan itu datang ke supermarket, kualitas pelayanaan supermarket
dan sebagainya. Dalam organisasi, data terdapat dalam catatan-catatan
(record) atau transaksi.
Information
is data that makes a difference.
Kata
inform
sejatinya adalah berarti memberi bentuk, dan informasi ditujukan
untuk membentuk orang yang mendapatkannya, yaitu untuk membuat
agar pandangan  atau wawasan orang tersebut berbeda (dibandingkan
sebelum memperoleh informasi). Sebagai contoh pelanggan membeli
jeruk lokal bukan jeruk import, pernyataan tersebut merupakan
informasi.
Data merupakan bahan mentah, untuk menjadi informasi data
harus terlebih dahulu diolah melalui suatu model. Model yang
digunakan untuk mengolah data disebut  model pengolahan data atau
dikenal dengan  siklus pengolahan data


INPUT
PROSES (MODEL)
OUTPUT
DATA  KEPUTUSAN
HASIL TINDAKAN
PENERIMA
TINDAKAN
Gambar 3. Model Pengolahan Data
Barry  E.  Cusing  (983,  dalam  Riasetiawan,  2007)
mendefinisikan sistem informasi sebagai :
An organized means of
colleting, entering and processing data, and of storing, managing,
controllingm and reporting information so that an organization can
achieve its objectives and goal.
Sementara itu Gelinas, Oram dan Wiggins (1990 dalam
Riasetiawan ,2007) mendefinisikan  sistem informasi sebagai:
A man
made system that generally consists of an integrated set of computer-
based and manual components establish to collect, store , and manage
data, and to provide output information to users
.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
sistem informasi adalah suatu cara yang terorganisir mengumpulkan,
memasukan dan memproses data, mengendalikan, dan menghasilkan
informasi dengan berbasis proses manual atau Komputer untuk
mencapai sasaran dan tujuan organisasi.
Keberhasilan  suatu sistem informasi  yang  diukur  berdasarkan
maksud pembuatannya, bergantung  pada tiga faktor utama yaitu:
keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tata cara
penggunaannya ( Cook, 1977 dalam Notohadiprawiro, 2006).


Struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda beda
bergantung pada  macam keperluan atau macam permintaan yang
harus dipenuhi. Diantara berbagai sistem informasi jelas terdapat
banyak perbedaan akan tetapi ada suatu persamaan yang menonjol
yaitu semua sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data
yang dikumpulkan dari berbagai sumber (Coppock dan Anderson,
1987, dalam Notohadiprawiro,2006).
2. Pembahasan
Sistem informasi Geografis
Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi
SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini
adalah beberapa definisi SIG.
Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai :
is
an a computer system for capturing, storing, querying,
analyzing, and displaying geographic data.
Arronoff (1989), mendefinisiskan  SIG sebagai suatu sitem
berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam
menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai
hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan
dalam pengambilan keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).
Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat
mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan  deskripsi-deskripsi lokasi dengan
karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi
tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan
teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras,
perangkat lunak dan struktur organisasi Gistut (1994)
(Burrough,1986) mendefinisikan   SIG adalah sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan,


mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang
mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Dari  defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa SIG  terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data
input, data output, data management , data manipulasi dan analysis
(Prahasta, 2005)
Data
Manipulation
&analyisi
Data
Data
input
output
SIG
Data
Management
Gambar  4 : Subsistem-subsistem SIG


Komponen Sistem Informasi Geografi
1.   Perangkat keras
Perangkat keras yang sering digunakan antara  adalah
Digitizer,
scanner,Central Procesing Unit (CPU), mouse , printer, plotter
2.   Perangkat lunak
(Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain  lain)
3.   Data dan informasi geografi
Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung
dengan cara meng
import
-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG
yang lain maupun secara   langsung dengan cara menjitasi data
spasial dari peta dan memasukan data   atributnya dari table-tabel
dan laporan dengan menggunakan
keyboard
1.  Pengguna
(user
), Teknologi GIS tidaklah bermanfaat  tanpa
manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan
yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata Suatu proyek SIG
akan berhasil jika di
manage
dengan baik dan dikerjakan oleh
orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua
tingkatan.
Gambar 5. Komponen SIG


Perangkat Keras SIG
GIS membutuhkan perangkat keras untuk mendukubg
pemrosesan data, analisis geografis dan juga pemetaaan. Perangkat
keras yang  yang digunakan  terbagi atas tiga bagian  yaitu:
1.  Alat data dan masukan  terdiri dari :
Harddisk
:  terdiri atas dua yaitu hardisk dengan kapasitas  I
Gb  untuk
workstation
yang tersambung
dengan harddisk berkapasitas 2 Gb  untuk
workstation
yang berdiri sendiri.
Disket
CD-ROM
Keyboard
:    keyboard 101-key
Digitizer
:
digitizer
dengan dimensi minimum 24 x 36 (D
size) dengan akurasi 0,005 inchi
Scanner     :  scanner
hitam putih dengan ukuran minimum 24
x 36 (D size)  dengan resolusi 400 dpi,
scanner berwarna  dengan ukuran 11 x 17 (B
size) dengan resolusi  400 dpi.


Gambar 6. Konfigurasi Perangkat Keras SIG
2.  Alat proses terdiri dari
CPU   :  Berbasiskan
processor
32-bit Intel
RAM  : minimal 32 Mb
3.  Alat keluaran hasil /Output devise terdiri dari
Layar monitor dengan resolusi 1280 x 1024 dengan 256
warna dan VRAM 4
MB
Printer  dengan tehnologi laser  atau
injet
ukuran kertas 11
x 17 (B size)
plotte
r dengan teknologi injet resolusi minimum 300 dpi
untuk ukuran kertas minimum 36 x 48 (E size)
Fungsi SIG
Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untuk
melakukan analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data
geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik


sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang
membedakannya dengan  pemrosesan lama hanyalah digunakannya
data dijital.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah  sebagai berikut :
Akuisisi data dan proses awal meliputi:  digitasi, editing,
pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dll.
Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan
bertingkat, pemodelan jaringan pencarian atribut dll.
Pengukuran keruangan dan analisis  meliputi : operasi pengukuran,
analisis daerah penyanggga,
overlay
, dll.
Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala,
generalisasi, peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
2. Kemampuan SIG
Bagaimana  mengenali kemampuan SIG adalah dengan melihat
kemampuannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
What is that
….
?
mencari keterangan  (atribut atribut)  atau
deskripsi mengenai suatu unsur peta yang terdapat pada posisi-
posisi yang ditentukan.
Where is it ….?
Mengidentifikasi unsur peta  yang didiskripsinya
(salah satu atau lebih atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG
dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk mengembangan lahan
pertanian tanaman lada yang memiliki beberapa kriteria yang
harus dipenuhi.
How has it changed
….?Ini adalah pertanyaan kecenderungan,
mengidentifikasi kecenderungan perubahan
trend
spasial dari
berbagai unsur-unsur peta.
What spatial patterns exist
?  Pertanyaan ini lebih menekankan
pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam  data-data
spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan  data
aktual terhadap pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu
merepresentasikan.


What if…?
Pertanyaan yang berbasisikan model. Permodelan di
dalam SIG adalah penggunaan fungsi dasar manipulasi dan
analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks..
Aplikasi dan Pemanfaatan SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk
mempermudah dalam  mendapatkan data-data   yang telah diolah   dan
tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang
diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data
atribut dalam bentuk dijital.  Sistem ini merelasikan data spasial
(lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para
penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya
dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk
menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam
bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk
peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang
akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang
diperlukan (Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007).
Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu
menggunakan SIG, menurut  Anon (2003, dalam As Syakur 2007)
alasan yang mendasarinya  adalah:
1.  SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi
2.  SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
3.  SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada
dipermukaan bumi ke dalam beberapa
layer
atau
coverage
data
spasial
4.  SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
menvisualisasikan data spasial berikut atributnya
5.  Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
6.  SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik
7.  SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan
bidang spasial dan geoinformatika.
Posisi  GIS  dengan  segala  kelebihannya,    semakin  lama
semakin berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan  GIS
semakin meluas meliputi   pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu


kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan
lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:
1.  Pengelolaan Fasilitas  : Peta skala besar,
network analysis,
biasanya digunakan untuk    pengolaan fasilitas kota. Contoh
aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah,
perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan
telekomunikasi
2.  Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan
ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang
digabungankan dengan foto udara, dengan teknik
overlay
.
Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman
peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan
3.  Bidang Transportasi: Untuk fungsi  ini digunakan peta skala
besar dan menengah  dan analisis keruangan, terutama untuk
manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi,
analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.
Gambar 7. Contoh aplikasi SIG dalam 3 dimensi


Gambar 8 . Contoh Aplikasi SIG jalan di Web browser
4. Jaringan telekomunikasi : GIS digunakan untuk memtakan Sentral.
MDF
(Main    Distribution Poin)
, kabel primer, Rumah Kabel,
kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke
pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi dapat segera
diketahui.
5. Sistem Informasi Lahan :  Untuk keperluan ini yang digunakan
adalah peta kadastral skala  besar atau peta persil tanah dan analisi
keruangan untuk informasi kadatral pajak.
3. Penutup
Sistem sebagai seperangkat bagian-bagian yang saling
berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai suatu tujuan
bersama, terdiri dari beberapa subsistem,  yang merupakan bagian
yang terpisahkan dari sistem . Sistem mempunyai beberapa karakter
yaitu mempunyai komponen, mempunyai batas, mempunyai masukan
dan keluaran, pengolahan sistem, lingkungan luar sistem, dan sasaran
atau
goal.


Sistem  Informasi,  merupakan    suatu  cara  yang  terorgansisir
mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan dan
menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual  atau
komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. struktur dan
cara kerja sistem informasi berbeda-beda tergantung pada macam
keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.
Sistem  Informasi  Geografis    sebagai  suatu  sistem  yang
berbasis komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data
bereferensi geografis yaitu penyimpanan data, manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis
data, serta keluaran sebagai hasil  akhir (output). Hasil akhirnya  dapat
dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan.SIG bisa menjadi alat
yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan
berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil
keputusan untuk analiss dan penerapan database keruangan.
Saat ini SIG sudah  dimanfaatkan oleh berbagai  disiplin ilmu
seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu
pertanian  dan lain sebagainya. Beberapa aplikasi dari SIG antara lain
adalah untuk perencanana fasilitas kota, pengeloaan sumber daya
alam, jaringan telekomunikasi dan  juga untuk  manajemen
transportasi.
4.   Daftar Pustaka
Anon, 1989, Libraries. Pasific. Information Bull.
Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic
Information System, 2003. Jakarta. P.T. Gramedia.
Burrough.P, 1986. Principle of Geographical Information System for
Land Resources Assesment, Oxford, Claredon Press.
Edy Prahasta, 2005.  Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi,
Cetakan Kedua.   Bandung. C.V.Informatika.


Kang-Tsung Chang, 2002. Introduction to Geographic Information
System, Mc.Graw-Hill.
http//www. Ilmu computer.com. diakses tanggal 29  Agustus  2007
http//www. mbojo wordpress.com diakss tanggal 29 Agustus 2007
http//www. library.gunadarma.ac.id. diakses 30 Agustus 2007
http//www. Media diknas.go.id. diakses 30 Agustus 2007
http///www.GIS.com diakses 1 Sepetember 2007
http//www. pu.go.id diakses 1 Sepetember 2007
http//www. kuliah umum computer.com diakses 2
September 2007
http//www. soil.faperta.ugm.ac.id diakses 3 September 2007
http//www. my quran.org. diakses 3 September 2007

Tugas Analisis Jurnal
Nama : Dani Indrarini
NIM : 26010210130065
Program Studi : BDP

ANALISIS JURNAL
Sistem Informasi Geografis
Pengertian dan Aplikasinya
Anisah Aini
STMIK AMIKOM Yogyakarta

I.              Pendahuluan
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja menggunakan data yang memiliki informasi spasial dengan mengintegrasikan operasi-opearsi umum database. SIG pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development. Pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis.

II.           Pembahasan
            Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat untuk mecapai tujuan bersama. Karakter yang dimiliki oleh sistem adalah :
-        Mempunyai komponen
-        Batas sistem
-        Penghubung sistem
-        Masukan sistem
Sistem informasi adalah suatu cara yang terorganisir mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data, mengendalikan, dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu sistem didasarkan pada pembuatannya dengan tiga faktor utama yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tata cara penggunannya.
Sistem Informasi Geografis terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management, data manipulasi, dan analisis. Komponen SIG adalah perangkat eras, perangkat lunak, data dan informasi geografi, dan pengguna. Fungsi utama SIG adalah untuk melakukan analisis data spasial dengan fungsi-fungsi dasar SIG :
-          Akuisisi data dan proses awal
-          Pengelolaan database
-          Pengukuran keruangan dan analisis
-          Penayangan grafis dan visualisasi

Kemampuan SIG yaitu :
~          Mencari keterangan atau deskripsi menganai suatu unsur peta
~          Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsikannya
~          Mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta
~          Merepresentasikan penyimpangan data aktual terhadap pola-pola yang sudah biasa dikenali
~          Menyelesaikan persoalan yang kompleks dari penggunaan fungsi dasar manipulasi dan analisis

Aplikasi dan Pemanfaatan SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan dat-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Contoh aplikasi SIG :
-          Pengelolaan fasilitas, seperti peta skala besar dan network analisis.
-          Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, seperti studi kelayakan untuk tanaman pertanian
-          Bidang Transportasi, seperti manajemen transit perencanaan rute
-          Jaringan Telekomunikasi, seperti rumah kabel
-          Sistem Informasi Lahan, seperti peta kadastral skala besar dan asalisis keuangan untuk informasi kadatral pajak

III.        Penutup
Saat ini SIG dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu linhkungan, ilmu pertanian, dan lain sebagainya. Beberapa aplikasi SIG antara lain  adalah untuk perencenaan fasilitas kota, pengelolaan sumberdaya alam, jaringan telekomunikasi dan juga untuk manajemen transportasi.